Entah kenapa, di siang bolong ini, saat berada di ruang kantor, saya mendadak teringat kisah Spongebob yang lucu yang muncul setiap hari di televisi. Ceritanya lucu sekali (menurut saya). Hingga kisah itu masih terekam, mengendap dan menyangkut di otak saya siang ini, bahkan di kantor, saat seharusnya saya lebih memilih untuk berkutat dan memikirkan hal-hal penting lain, seperti angka-angka, surat perjanjian, de el el, de es te yang seharusnya lebih berguna untuk dipikirkan dan bukannya cerita anak-anak seperti kisah si Spon kuning bercelana kotak itu. Eh, ini sekarang, saya malahan tersenyum-senyum sendiri saat memutar ulang cerita spon kuning itu di otak saya (rewind version my own brain)
Ceritanya begini, suatu hari Spongebob kuning tertarik untuk membeli peralatan sulap setelah menonton iklan dari seorang pakar sulap. Akhirnya, Spongebob pun tertarik untuk membeli peralatan itu. Ia langsung menguras seluruh tabungan, mengirimkan uang sejumlah 19.2 dollar dan langsung mengirimkan uang via pos. Setelah 6 minggu kemudian, tibalah pesanan yang berupa tongkat pendek berwarna ungu, buku kecil tebal dan topi ungu penyihir mainan yang membuat Spongebob terkagum-kagum, terbelalak melihat isi paket yang menurutnya adalah istimewa karena terdapat tongkat sihir, buku mantra dan topi penyihir. (namanya juga spongebob masih anak-anak, jadi apapun yang menurut orang dewasa adalah mainan biasa dan tak berguna, menurutnya adalah hal yg cool, keren, luar biasa). Lalu, jadilah Spongebob mengajak temannya, Patrik si bintang laut untuk bermain bersama.
Tapi sebelum bertemu Patrik, spongebob lebih dulu menjumpai tetangganya, Squidward yg sedang bersantai di rumah.
Kejujuran dan kepolosan hati Spongebob inipun mendapat sambutan dingin oleh Squidward yg jelas-jelas lebih suka menyendiri daripada ditemani oleh si Spon kuning yg menurutnya adalah pengganggu hari-harinya. Squidward yang sedang berjemur di depan rumah pun merasa terganggu oleh keberadaan si Kuning ini yg sibuk memamerkan paket sulap dan ilmu barunya ini.
Panjang lebar Spongebob menceritakan proses perolehan sulap dan paket istimewanya itu. Ketika hendak memeragakan ilmu sulap "merubah wujud" , si Kuning yg dari tadi sibuk membolak-balik buku mantra dan memutar-mutar tongkat saktinya itu, tidak melihat kalau Squidward diam-diam kabur dan berusaha melarikan diri. Begitu ada bis lewat, Squidward pun langsung naik dan melarikan diri.
Seorang anak kecil yang sedang menangis beserta ayahnya di dalam sebuah mobil terbuka melewati rumah Squidward. Karena angin yang kencang dan laju mobil yang begitu cepat, es krim di genggaman anak itu terbang dan jatuh tepat di atas sofa berjemur yg tadi dipakai Squidward untuk bersantai. Es krim berwarna hijau kebiruan itu persis berbentuk seperti muka Squidward dengan hidung khas yg panjang.
Spongebob yg dari tadi sibuk membaca buku mantra perubah wujud itu tidak memperhatikan kejadian itu. Akhirnya saat ia berkata Adakadabra..dan menutup buku mantra itu, ia pun kaget karena yg dilihatnya adalah ujud Squidward sudah mengecil dan meleleh menyerupai wujud eskrim. Spongebob begitu terpukul dan sedih karena mengira dialah penyebab perubahan ujud tetangganya.
Akhirnya dengan tekad bulat dan semangat mengembalikan ujud lagi, ia pun membawa es krim yg sudah meleleh itu pulang dan dimasukkan ke lemari pendingin. Setiap beberapa menit, ia membuka kulkas untuk mengecek keberadaan tetangganya itu. Bahkan, Squidward yg sekarang ini telah berwujud menjadi es krim hijau kebiruan berbentuk seperti es krim cone itu di dudukkan di sebuah sofa kecil bersebelahan dengan es krim berwujud Spongebob disampingnya, di dalam kulkas tsb. Sungguh-sungguh teman yg baik!
Hingga akhirnya Patrik yang lapar pun datang berkunjung kerumah si spon kuning dan langsung membuka kulkas. Spongebob pun berteriak saat melihat Patrik hendak memakan Squidward. Ia menjelaskan kalau ilmu sulapnya telah merubah Squidward menjadi sebuah es krim. Pembicaraan dua mahluk itupun berakhir menjadi rebut-rebutan sengit yang memperebutkan es krim Squidward. Hingga akhirnya Squidward itupun meleleh dan mencair jatuh ke lantai. Kedua mahluk itupun berhenti berkelahi dan berusaha mengambil eskrim yg sudah menjadi air, lalu dimasukkan ke botol.
Kemudian mereka berdua mencoba menemui si tukang sulap andalan yg terkenal di televisi tsb. Setiba di istana milik pesulap itu, ternyata mereka menjumpai bahwa pesulap itupun telah berbohong dan hanya mengambil keuntungan dari bisnis sulap tipuan itu. Iapun tidak bisa mengembalikan ujud Squidward yg telah berubah menjadi eskrim itu.
Hingga akhirnya, dua mahluk itupun kembali kerumah dan berniat untuk menghancurkan mainan sulap baru tersebut. Saat hendak menghancurkan mainan itu, Spongebob pun meletakkan botol yg berisi air lelehan es krim Squidward di atas sofa berjemur Squidward.
Tanpa sepengetahuan mereka berdua, Squidward pun telah kembali setelah berjalan-jalan dengan bis yg dinaikinya tadi. Iapun melihat Spongebob masih di tempat yg sama dan langsung melempar botol isi air di atas sofa kesayangannya dan langsung kembali bersantai. Setelah menangis tersedu-sedu sambil menunduk, Spongebob dan Patrik pun kaget dan akhirnya bergembira karena telah melihat botol tadi berubah menjadi Squidward kembali.
Kisah akhirnya pun bisa dengan mudah ditebak, yaitu Si spon kuning dan Patrik, temannya, pun ikut bergembira atas perubahan kembali ujud sahabatnya, Squidward. Tetapi melihat kegembiraan kedua temannya yang lugu dan agak bodoh itu, Squidward pun malah menjadi bete dan bersungut-sungut. hehehe...